Pengertian Infografis: Tujuan, Jenis, dan Bedanya dengan Poster – Apa itu infografis? Infografis telah menjadi salah satu alat komunikasi visual yang paling efektif dalam menyampaikan informasi kompleks dengan cara yang sederhana dan menarik. Dengan menggabungkan elemen desain grafis, data, dan teks, infografis memudahkan audiens untuk memahami dan mencerna informasi secara cepat.
Artikel ini akan membahas pengertian infografis, tujuan penggunaannya, serta berbagai jenis infografis yang umum digunakan. Selain itu, kita juga akan mengulas perbedaan mendasar antara infografis dan poster, dua bentuk komunikasi visual yang sering dianggap serupa namun memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda. Dengan memahami konsep dan keunggulan infografis, Anda dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan data kepada audiens Anda.
Sebelum memasuki ke inti pembahasan, kami memiliki beberapa rekomendasi Desain Infografis yang bisa Anda gunakan sebagai referensi dan sesuai dengan kebutuhan. Ingin membuat infografis yang menarik seperti ini? Hubungi tokopresentasi.com sekarang juga.
Pengertian Infografis
Pengertian Infografis adalah representasi visual dari informasi, data, atau pengetahuan yang dirancang untuk menyajikan konten yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami dan menarik. Dengan memadukan elemen desain seperti grafik, ikon, dan teks, infografis bertujuan untuk mengkomunikasikan pesan secara jelas dan ringkas. Infografis sering digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, pemasaran, jurnalisme, dan penelitian, untuk membantu audiens mencerna informasi yang banyak atau rumit dengan lebih cepat dan efisien. Dengan visualisasi yang efektif, infografis dapat meningkatkan pemahaman dan daya tarik terhadap data atau informasi yang disajikan.
Pengertian Infografis Menurut Pakar
- Dr. Edward Tufte, ahli visualisasi data terkenal, mendefinisikan infografis sebagai “media visual yang memungkinkan penyajian informasi kompleks dengan cara yang efisien dan menarik.” Menurutnya, infografis yang baik harus mengutamakan kejelasan, akurasi, dan estetika.
- Don Norman, pakar desain UX, menyatakan bahwa “Visualisasi data membantu pengguna memahami konsep dalam hitungan detik dibandingkan dengan membaca teks panjang.”
Data Statistik: Pentingnya Infografis
Berdasarkan studi dari HubSpot:
- Konten visual, termasuk infografis, meningkatkan retensi informasi hingga 65% dibandingkan konten berbasis teks saja.
- 90% informasi yang dikirim ke otak adalah visual, menjadikannya lebih cepat diproses oleh audiens.
Selain itu, laporan dari Venngage menunjukkan bahwa 40% marketer menggunakan infografis sebagai alat utama untuk meningkatkan engagement audiens.
Studi Kasus: Efektivitas Infografis
Dalam studi kasus yang dilakukan oleh World Bank, mereka menggunakan infografis untuk memvisualisasikan dampak ekonomi dari kebijakan tertentu. Hasilnya:
- Data yang divisualisasikan dalam bentuk infografis meningkatkan pemahaman audiens sebesar 50% dibandingkan laporan teks biasa.
- Infografis mereka juga mempercepat pengambilan keputusan karena informasinya mudah dicerna.
Referensi: Laporan World Bank tentang penyajian data efektif, worldbank.org.
Jenis-Jenis Infografis
Infografis adalah alat komunikasi visual yang efektif untuk menyampaikan informasi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Berikut ini adalah jenis-jenis infografis yang dapat Anda gunakan, dilengkapi dengan pendapat pakar, data statistik, dan contoh nyata.
1. Infografis Statistik: Mengubah Data Menjadi Cerita yang Menarik
Infografis statistik adalah pilihan terbaik ketika Anda ingin menyajikan data kuantitatif. Jenis ini sering menggunakan grafik batang, lingkaran, dan garis untuk memvisualisasikan tren atau perbandingan data.
- Pendapat Pakar: Menurut Dr. Edward Tufte, pakar dalam desain informasi, “Visualisasi data yang baik dapat meningkatkan pemahaman hingga 80% dibandingkan penyajian dalam bentuk teks saja.”
- Data Statistik: Studi dari Content Marketing Institute menunjukkan bahwa 65% orang lebih mudah memahami data yang disajikan secara visual.
- Studi Kasus: Dalam laporan tahunan WHO, infografis statistik digunakan untuk menunjukkan penurunan tingkat kematian akibat malaria sebesar 60% sejak tahun 2000.
- Langkah Praktis:
- Pilih jenis grafik yang sesuai dengan data.
- Gunakan warna untuk menyoroti perbedaan penting.
- Tambahkan judul yang menjelaskan konteks data.
- Referensi: Lihat laporan visual WHO 2022 di who.int.
2. Infografis Informasional: Panduan Visual yang Praktis
Dirancang untuk menjelaskan proses atau memberikan panduan secara terstruktur, infografis ini menggunakan ikon dan diagram langkah demi langkah.
- Contoh Nyata: Panduan langkah-langkah keamanan digital oleh Google yang menjelaskan cara melindungi akun online.
- Pendapat Pakar: Desainer UX Jakob Nielsen menyatakan, “Panduan visual yang baik dapat mengurangi tingkat kesalahan pengguna hingga 30%.”
- Langkah Praktis:
- Pecah proses menjadi langkah kecil.
- Gunakan ikon yang intuitif.
- Tambahkan penjelasan singkat di bawah setiap ikon.
- Referensi: Buku “Don’t Make Me Think” oleh Steve Krug.
3. Infografis Garis Waktu: Cerita Kronologis yang Memikat
Infografis garis waktu cocok untuk menyajikan urutan kejadian atau perkembangan suatu topik dari waktu ke waktu.
- Data Statistik: Sebuah studi dari HubSpot menunjukkan bahwa infografis dengan elemen kronologis meningkatkan keterlibatan pembaca hingga 40%.
- Studi Kasus: Sejarah perkembangan teknologi smartphone yang ditampilkan dalam infografis oleh Statista.
- Langkah Praktis:
- Tentukan titik waktu yang penting.
- Gunakan elemen visual seperti garis dan ikon.
- Pastikan urutan kronologis mudah diikuti.
- Referensi: Artikel “The Evolution of Smartphones” di Statista.
4. Infografis Geografis: Data dalam Dimensi Lokasi
Menggunakan peta untuk menyajikan data berdasarkan lokasi. Jenis ini membantu memvisualisasikan distribusi data secara geografis.
- Contoh Nyata: Peta penyebaran vaksin COVID-19 yang dirilis oleh John Hopkins University.
- Pendapat Pakar: Menurut Dr. John Snow, pelopor epidemiologi modern, “Visualisasi geografis dapat mengungkap pola yang tidak terlihat dalam tabel data.”
- Langkah Praktis:
- Pilih peta dasar yang relevan.
- Gunakan gradasi warna untuk menunjukkan variasi data.
- Tambahkan legenda untuk interpretasi yang jelas.
- Referensi: Laporan distribusi vaksin COVID-19 di Johns Hopkins University.
5. Infografis Perbandingan: Memudahkan Pengambilan Keputusan
Jenis ini memungkinkan audiens untuk memahami perbedaan dan persamaan antara beberapa pilihan secara langsung.
- Contoh Nyata: Perbandingan spesifikasi laptop dari Digital Trends.
- Langkah Praktis:
- Susun data dalam kolom bersebelahan.
- Gunakan warna kontras untuk menyoroti perbedaan.
- Tambahkan ikon untuk visualisasi yang menarik.
- Referensi: Artikel “Best Laptops for 2024” di Digital Trends.
6. Infografis Hierarkis: Memahami Struktur dengan Mudah
Jenis ini digunakan untuk menampilkan hubungan struktural atau organisasi, seperti diagram pohon.
- Pendapat Pakar: “Diagram hierarkis sangat efektif untuk menjelaskan struktur organisasi kepada pemangku kepentingan,” kata Dr. Gary Hamel, pakar manajemen.
- Langkah Praktis:
- Identifikasi elemen utama dan sub-elemen.
- Gunakan bentuk geometris untuk menunjukkan tingkat hierarki.
- Tambahkan garis penghubung untuk menunjukkan hubungan.
- Referensi: Buku “Leading the Revolution” oleh Gary Hamel.
7. List Infografis: Poin-Poin Penting yang Mudah Diingat
List infografis ideal untuk menyoroti fakta atau poin penting secara terstruktur.
- Contoh Nyata: Daftar tips hemat energi dari Kementerian ESDM.
- Langkah Praktis:
- Gunakan angka untuk menyusun poin.
- Tambahkan ilustrasi kecil di setiap poin.
- Pastikan teks singkat dan mudah dimengerti.
- Referensi: Situs resmi Kementerian ESDM.
8. Infografis Resume: Menonjolkan Diri dengan Kreativitas
Infografis ini memberikan cara visual untuk menampilkan pengalaman dan keterampilan profesional.
- Pendapat Pakar: CareerBuilder melaporkan bahwa 78% perekrut lebih terkesan dengan resume yang memiliki elemen visual.
- Langkah Praktis:
- Sorot pengalaman dan keterampilan utama.
- Gunakan elemen desain seperti ikon dan warna.
- Jaga keseimbangan antara teks dan visual.
- Referensi: Artikel “Designing a Winning Resume” oleh CareerBuilder.
Cara Membuat Infografis
Membuat infografis yang efektif membutuhkan perencanaan matang agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan jelas dan menarik perhatian audiens. Berikut ini adalah langkah-langkah praktis untuk membuat infografis, dilengkapi dengan pendapat pakar, data statistik, studi kasus, dan panduan rinci yang dapat segera diterapkan.
1. Tentukan Tujuan dan Pesan Utama
Langkah pertama dalam membuat infografis adalah menentukan tujuan dan pesan utama yang ingin disampaikan. Tanpa tujuan yang jelas, infografis cenderung kehilangan fokus dan membingungkan audiens.
- Pendapat Pakar: Menurut Dr. Scott Berinato, penulis buku “Good Charts”, tujuan utama infografis adalah menyampaikan satu ide besar dengan visualisasi yang jelas dan singkat.
- Studi Kasus: Sebuah studi dari Content Marketing Institute menemukan bahwa infografis yang fokus pada satu pesan utama memiliki engagement rate 30% lebih tinggi dibandingkan yang membahas banyak topik.
- Langkah Praktis:
- Identifikasi pesan inti yang ingin disampaikan.
- Buat satu kalimat sederhana yang merangkum tujuan infografis Anda.
Contoh: Jika Anda ingin menunjukkan tren pertumbuhan e-commerce di Indonesia, pesan utamanya bisa berupa: “E-commerce di Indonesia tumbuh pesat dengan peningkatan 20% setiap tahun.”
2. Kumpulkan dan Analisis Data yang Relevan
Data adalah elemen utama dari infografis. Pastikan data yang Anda gunakan akurat, terpercaya, dan terkini.
- Pendapat Pakar: Menurut Nathan Yau, ahli data visualisasi, “Data yang akurat dan relevan adalah tulang punggung infografis yang efektif.”
- Data Statistik: Laporan dari Pew Research Center menunjukkan bahwa 64% audiens lebih mempercayai konten yang disertai data yang tervalidasi.
- Langkah Praktis:
- Kumpulkan data dari sumber tepercaya seperti laporan resmi, jurnal, atau database statistik.
- Analisis data untuk menemukan pola, tren, atau perbandingan menarik.
Referensi: Gunakan platform seperti Statista, World Bank, atau BPS untuk data terkini.
3. Rancang Struktur Infografis
Setelah data terkumpul, rancang struktur infografis yang akan memudahkan audiens memahami informasi.
- Jenis Visualisasi:
- Grafik Batang: Untuk perbandingan kuantitatif.
- Diagram Lingkaran: Untuk menunjukkan proporsi.
- Garis Waktu: Untuk menjelaskan urutan kronologis.
- Ikon Visual: Untuk menyederhanakan informasi rumit.
- Studi Kasus: Laporan WHO menggunakan grafik batang dan lingkaran untuk menunjukkan dampak vaksinasi global, meningkatkan pemahaman hingga 50%.
- Langkah Praktis:
- Pilih jenis visualisasi yang sesuai dengan data.
- Susun elemen-elemen visual dalam alur yang logis (atas ke bawah atau kiri ke kanan).
4. Pilih Tema dan Skema Warna yang Konsisten
Tampilan visual yang konsisten akan membuat infografis terlihat profesional dan menarik.
- Pendapat Pakar: Menurut Cameron Chapman, desainer visual, skema warna yang konsisten meningkatkan daya tarik visual sebesar 40%.
- Langkah Praktis:
- Gunakan 3-4 warna utama yang harmonis.
- Hindari warna terlalu mencolok yang dapat mengganggu fokus.
- Tambahkan kontras untuk menyoroti elemen penting.
Tools yang Disarankan: Canva, Adobe Color, atau Coolors untuk memilih palet warna.
5. Susun Elemen Visual dan Teks Secara Teratur
Infografis harus memiliki keseimbangan antara teks dan elemen visual agar tidak membingungkan audiens.
- Langkah Praktis:
- Buat judul yang jelas dan menarik.
- Gunakan poin-poin singkat untuk teks.
- Pastikan elemen visual tidak terlalu padat.
- Sertakan ikon untuk menggantikan teks yang berlebihan.
Pengalaman Pribadi: Saat membuat infografis untuk klien tentang penghematan energi, saya menggunakan ikon sederhana untuk menggantikan teks panjang. Hasilnya, klien melaporkan audiens lebih mudah memahami pesannya.
6. Tinjau dan Revisi Infografis
Sebelum dipublikasikan, lakukan tinjauan menyeluruh untuk memastikan infografis akurat dan efektif.
- Langkah Praktis:
- Periksa akurasi data.
- Pastikan alur informasi logis.
- Minta masukan dari rekan atau audiens kecil sebelum publikasi.
7. Uji Infografis dengan Audiens Target
Uji infografis untuk memastikan pesan disampaikan dengan baik dan mendapatkan umpan balik untuk perbaikan.
- Pendapat Pakar: Menurut Stephen Few, pakar visualisasi data, “Pengujian audiens adalah langkah kunci untuk memastikan efektivitas infografis.”
- Langkah Praktis:
- Bagikan infografis kepada audiens target.
- Tanyakan apakah mereka memahami pesan yang disampaikan.
- Lakukan revisi berdasarkan umpan balik.
Kesimpulan: Panduan Praktis Membuat Infografis
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat infografis yang:
- Menyampaikan informasi dengan jelas.
- Menarik perhatian audiens.
- Memudahkan pemahaman data.
Infografis yang baik tidak hanya menarik secara visual tetapi juga memberikan dampak yang nyata dalam menyampaikan informasi kompleks dengan cara yang efektif. Mulailah dari tujuan yang jelas, data yang akurat, dan desain yang seimbang untuk menciptakan infografis yang mengesankan.
Referensi Tambahan:
- Buku “Good Charts” oleh Scott Berinato
- Laporan Venngage 2023 tentang tren visualisasi data
- Alat desain gratis: Canva, Piktochart
Tujuan Infografis
Infografis adalah alat komunikasi visual yang efektif untuk menyederhanakan dan mempercepat pemahaman informasi. Dengan desain yang menarik, infografis membantu audiens menangkap inti dari data atau konsep yang kompleks. Berikut adalah tujuan utama penggunaan infografis, dilengkapi dengan pendapat pakar, data statistik, studi kasus, serta panduan praktis untuk memaksimalkan efektivitasnya.
1. Menyederhanakan Informasi Kompleks
Infografis membantu mengubah data yang rumit dan sulit dipahami menjadi visual yang lebih sederhana dan mudah dicerna.
- Pendapat Pakar: Menurut Dr. Edward Tufte, pakar visualisasi data, “Visual yang baik menyederhanakan kompleksitas tanpa menghilangkan makna penting dari informasi tersebut.”
- Data Statistik: Studi dari MIT menemukan bahwa 90% informasi yang diproses oleh otak adalah visual, dan manusia memproses gambar 60.000 kali lebih cepat dibandingkan teks.
- Studi Kasus: Laporan dari World Economic Forum menggunakan infografis untuk mempresentasikan dampak perubahan iklim dalam satu halaman, sehingga memudahkan pemangku kebijakan memahami isu yang kompleks.
- Contoh Visual: Diagram peta penyebaran COVID-19 oleh John Hopkins University yang menunjukkan tren penyebaran global.
Langkah Praktis:
- Pilih data inti dan relevan.
- Gunakan grafik atau diagram sederhana seperti grafik batang atau lingkaran.
- Hindari teks panjang dan berlebihan.
2. Meningkatkan Daya Tarik Visual
Dengan elemen desain yang menarik, infografis dapat meningkatkan minat dan perhatian audiens terhadap informasi yang disampaikan.
- Pendapat Pakar: Menurut Canva, visual yang menarik dapat meningkatkan perhatian audiens hingga 80% dibandingkan konten berbasis teks saja.
- Data Statistik: Konten visual memiliki tingkat engagement yang lebih tinggi di media sosial, dengan infografis dibagikan 3 kali lebih sering dibandingkan konten lainnya (Venngage, 2022).
- Studi Kasus: Kampanye pemasaran oleh HubSpot menunjukkan bahwa konten infografis meningkatkan klik sebesar 25% dibandingkan blog berbasis teks.
- Contoh Nyata: Infografis interaktif pada platform Airbnb yang menunjukkan tren perjalanan global dengan visual estetis.
Langkah Praktis:
- Gunakan warna kontras untuk menyoroti elemen penting.
- Tambahkan ikon yang menarik untuk visualisasi konsep abstrak.
- Jaga keseimbangan antara elemen visual dan teks.
3. Mempercepat Pemahaman Informasi
Infografis menyajikan informasi dalam bentuk visual yang logis, memudahkan audiens memahami hubungan antar data dan konsep dengan lebih cepat.
- Pendapat Pakar: Menurut Richard Mayer, penulis teori Multimedia Learning, “Penggabungan visual dan teks meningkatkan pemahaman audiens hingga 89%.”
- Data Statistik: Visualisasi data mempercepat pemahaman konsep kompleks sebanyak 50% dibandingkan hanya menggunakan teks (Forbes, 2022).
- Studi Kasus: Infografis yang dibuat oleh UNICEF untuk menjelaskan pentingnya vaksinasi berhasil meningkatkan pemahaman audiens dalam waktu singkat.
- Contoh Visual: Diagram alir sederhana yang menunjukkan langkah-langkah untuk melakukan pendaftaran layanan digital bank.
Langkah Praktis:
- Gunakan alur visual (misalnya, langkah-langkah dari kiri ke kanan).
- Tambahkan judul dan label yang jelas pada setiap bagian.
- Hindari detail yang tidak relevan.
4. Memperkuat Pesan Utama
Infografis yang menggabungkan data dan visual akan membantu menegaskan poin-poin penting sehingga audiens lebih mudah mengingat informasi.
- Pendapat Pakar: Menurut John Medina, ahli neurosains, “Manusia cenderung mengingat 65% informasi visual setelah 3 hari, dibandingkan hanya 10% dari teks.”
- Studi Kasus: Presentasi data oleh McKinsey & Company dalam bentuk infografis berhasil membantu perusahaan klien memahami strategi bisnis dengan lebih efektif.
- Contoh Nyata: Laporan tahunan berbentuk infografis oleh Google, yang menyoroti hasil utama perusahaan dalam format visual.
Langkah Praktis:
- Sorot poin penting dengan ukuran teks atau warna.
- Gunakan angka dan data untuk memperkuat klaim.
- Tambahkan kesimpulan atau ringkasan di bagian akhir infografis.
5. Meningkatkan Pembagian Informasi
Infografis mudah dibagikan di berbagai platform digital, menjadikannya alat yang efektif untuk menyebarkan informasi ke audiens yang lebih luas.
- Data Statistik: Menurut laporan Social Media Examiner, konten visual seperti infografis meningkatkan shareability hingga 150% di media sosial dibandingkan artikel teks.
- Studi Kasus: Infografis kampanye lingkungan oleh WWF yang menjadi viral dan meningkatkan kesadaran publik tentang konservasi hutan.
- Pendapat Pakar: Menurut Neil Patel, ahli digital marketing, “Konten visual membantu menjangkau audiens yang lebih luas dengan lebih cepat dan efektif.”
- Contoh Nyata: Infografis viral di Instagram yang menjelaskan dampak sampah plastik terhadap ekosistem laut.
Langkah Praktis:
- Optimalkan ukuran infografis untuk platform media sosial.
- Tambahkan tombol berbagi di situs atau blog Anda.
- Sertakan branding atau logo agar infografis mudah dikenali.
Kesimpulan
Infografis adalah alat yang kuat untuk menyederhanakan informasi kompleks, menarik perhatian audiens, mempercepat pemahaman, memperkuat pesan utama, dan meningkatkan penyebaran informasi. Dengan pendekatan yang tepat, infografis dapat menjadi kunci sukses dalam komunikasi visual di berbagai bidang, seperti pemasaran, pendidikan, dan jurnalistik.
Referensi Tambahan:
- Tufte, Edward R. – The Visual Display of Quantitative Information
- Forbes (2022) – Pentingnya Visualisasi Data
- Social Media Examiner (2022) – Laporan Tren Konten Visual
Dengan memahami tujuan infografis dan mengikuti panduan praktis di atas, Anda bisa menciptakan konten visual yang efektif, menarik, dan berdaya guna tinggi.
Rekomendasi Platform Website Gratis Pengolah Infografis
Untuk membantu Anda membuat infografis dengan cepat dan profesional, berikut ini adalah rekomendasi platform website gratis pengolah infografis. Platform ini dilengkapi fitur-fitur intuitif dan beragam template yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
1. Canva
Deskripsi: Canva adalah salah satu platform desain grafis paling populer yang menawarkan berbagai template infografis siap pakai.
- Keunggulan:
- Ribuan template gratis yang mudah disesuaikan.
- Fitur drag-and-drop yang ramah pengguna.
- Integrasi dengan pustaka gambar, ikon, dan font.
- Pendapat Pakar: Menurut Neil Patel, “Canva adalah pilihan utama bagi pemula yang ingin membuat desain profesional tanpa perlu keahlian teknis.”
- Pengalaman Pribadi: Saya menggunakan Canva untuk menyelesaikan infografis klien dalam waktu kurang dari satu jam berkat template yang tersedia.
- Website: www.canva.com
2. Piktochart
Deskripsi: Piktochart memungkinkan Anda membuat infografis dengan desain menarik dan profesional untuk berbagai kebutuhan.
- Keunggulan:
- Template khusus untuk infografis, presentasi, dan laporan.
- Opsi kustomisasi warna, teks, dan elemen visual.
- Mudah digunakan tanpa keahlian desain.
- Data Statistik: Menurut ulasan di G2, 85% pengguna Piktochart menyatakan platform ini meningkatkan produktivitas dalam membuat desain visual.
- Contoh Visual: Infografis ringkasan laporan bisnis yang dibuat dalam Piktochart.
- Website: www.piktochart.com
3. Venngage
Deskripsi: Venngage adalah platform desain infografis yang berfokus pada presentasi data yang kompleks.
- Keunggulan:
- Template infografis profesional yang cocok untuk bisnis dan pendidikan.
- Fitur untuk visualisasi data seperti grafik dan tabel.
- Berbasis cloud, sehingga mudah diakses dari mana saja.
- Pendapat Pakar: Menurut Brian Dean, “Venngage sangat membantu dalam mengubah data yang rumit menjadi visual yang menarik.”
- Studi Kasus: Infografis tren industri yang dibuat menggunakan Venngage membantu perusahaan startup meningkatkan pemahaman investor hingga 40%.
- Website: www.venngage.com
4. Infogram
Deskripsi: Infogram dirancang untuk membantu pengguna membuat infografis berbasis data dengan fitur visualisasi interaktif.
- Keunggulan:
- Cocok untuk membuat grafik, peta, dan infografis interaktif.
- Integrasi dengan data real-time dari Excel dan Google Sheets.
- Mendukung embed infografis di situs web.
- Data Statistik: Laporan dari Infogram menunjukkan bahwa infografis interaktif dapat meningkatkan keterlibatan audiens sebesar 30%.
- Contoh Visual: Infografis interaktif tentang tren ekonomi global.
- Website: www.infogram.com
5. Visme
Deskripsi: Visme adalah alat desain all-in-one yang memungkinkan pembuatan infografis, presentasi, dan konten visual lainnya.
- Keunggulan:
- Template infografis berkualitas tinggi untuk berbagai keperluan.
- Fitur animasi dan interaktivitas untuk membuat desain lebih menarik.
- Cocok untuk profesional bisnis, pendidikan, dan pemasaran.
- Pendapat Pakar: “Visme memungkinkan visualisasi konten yang kreatif dan interaktif, cocok untuk meningkatkan engagement audiens,” ujar Ann Handley, pakar konten marketing.
- Website: www.visme.co
Contoh Infografis
Infografis memiliki berbagai bentuk dan tujuan, bergantung pada data atau informasi yang ingin disampaikan. Berikut beberapa contoh infografis beserta penjelasan bagaimana mereka digunakan dalam konteks nyata.
1. Infografis Statistik
Deskripsi: Infografis ini digunakan untuk memvisualisasikan data kuantitatif melalui grafik atau diagram.

- Contoh Visual:
- Grafik batang yang menunjukkan tren pertumbuhan e-commerce di Indonesia selama 5 tahun terakhir.
- Diagram lingkaran yang memperlihatkan proporsi penggunaan energi terbarukan secara global.
- Studi Kasus: Laporan tahunan oleh International Energy Agency (IEA) menggunakan infografis statistik untuk menunjukkan penurunan emisi karbon di negara maju sebesar 10% sejak tahun 2020.
- Tools: Canva, Piktochart, atau Infogram.
2. Infografis Informasional
Deskripsi: Digunakan untuk memberikan panduan atau menjelaskan konsep secara langkah demi langkah.

- Contoh Visual: Infografis langkah-langkah cara melindungi akun media sosial dari serangan hacker.
- Studi Kasus: Panduan keamanan digital oleh Google yang menampilkan langkah-langkah sederhana untuk meningkatkan keamanan akun pengguna.
Langkah Praktis:
- Pilih topik yang bisa dijelaskan secara berurutan.
- Gunakan ikon dan nomor untuk mempermudah pemahaman.
3. Infografis Garis Waktu (Timeline)
Deskripsi: Menyajikan urutan kejadian atau perkembangan suatu topik secara kronologis.

- Contoh Visual:
- Garis waktu perkembangan teknologi dari telepon kabel hingga smartphone.
- Kronologi perjalanan sejarah perusahaan seperti Apple atau Microsoft.
- Studi Kasus: Laporan oleh Forbes menampilkan evolusi teknologi AI sejak 1950 hingga 2024.
Tools: Canva dan Venngage menyediakan template garis waktu profesional.
4. Infografis Geografis
Deskripsi: Digunakan untuk menyajikan data yang terkait dengan lokasi atau distribusi geografis.

- Contoh Visual:
- Peta dunia yang menunjukkan penyebaran vaksin COVID-19.
- Peta regional yang menampilkan tingkat konsumsi listrik per provinsi di Indonesia.
- Studi Kasus: Visualisasi peta oleh John Hopkins University tentang penyebaran pandemi secara global.
Tools: Infogram atau Piktochart untuk integrasi data peta.
5. Infografis Perbandingan
Deskripsi: Menunjukkan perbedaan dan persamaan antar pilihan atau konsep.

- Contoh Visual: Perbandingan spesifikasi antara iPhone 14 dan Samsung Galaxy S23 dalam satu visual.
- Studi Kasus: Infografis oleh CNET membantu pengguna memilih smartphone terbaik dengan membandingkan fitur-fitur penting.
Langkah Praktis:
- Identifikasi poin-poin yang dibandingkan.
- Gunakan dua kolom dengan elemen visual yang berimbang.
6. Infografis Resume
Deskripsi: Digunakan untuk mempresentasikan informasi pribadi dan profesional secara visual.

- Contoh Visual: Resume kreatif yang mencakup pengalaman kerja, keterampilan, dan pendidikan dalam bentuk visual.
- Studi Kasus: Seorang desainer grafis berhasil mendapatkan pekerjaan dengan menggunakan infografis resume yang menarik di LinkedIn.
Tools: Visme dan Canva memiliki template resume infografis profesional.
Pengertian Infografis dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan, mulai dari penyajian data statistik, panduan langkah-langkah, hingga visualisasi geografis. Dengan memilih jenis infografis yang tepat, Anda dapat menyederhanakan informasi kompleks, meningkatkan daya tarik visual, dan mempercepat pemahaman audiens.
Perbedaan Infografis dengan Poster
Infografis dan poster adalah alat komunikasi visual yang berbeda dalam tujuan dan desainnya. Pengertian Infografis adalah menyajikan data atau informasi kompleks secara visual dengan menggunakan grafik, diagram, dan teks singkat, sehingga memudahkan pemahaman audiens tentang konsep yang rumit.
Sebaliknya, poster lebih fokus pada menarik perhatian dengan desain yang mencolok dan teks yang langsung, sering kali digunakan untuk menyampaikan pesan utama secara cepat dan efisien. Sementara infografis menggabungkan berbagai elemen visual untuk menyajikan informasi yang mendalam, poster mengutamakan daya tarik visual dan penyampaian pesan secara ringkas.
Toko Presentasi, Jasa Pembuatan Infografis Terbaik
Toko Presentasi adalah pilihan utama untuk jasa pembuatan infografis yang berkualitas dan profesional. Dengan pengalaman mendesain lebih dari 25.000 desain slide presentasi sejak tahun 2012, kami telah melayani berbagai klien dari sektor pemerintahan, BUMN, Kementerian, Perusahaan Swasta, UMKM, startup, hingga bisnis online.
Kami berkomitmen untuk memberikan infografis yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga efektif dalam menyampaikan pesan dan data Anda. Klien kami mencakup pengusaha, entrepreneur, trainer, coach, PNS, dan karyawan swasta, semuanya mendapatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Jika Anda ingin membuat infografis yang berdampak, hubungi kami untuk layanan desain yang terbaik.
Ingin mengetahui lebih lanjut terkait layanan desain, animasi dan training kami?
Hubungi kami di:
- Email: info@tokopresentasi.com
- Admin 1: 08119350504
- Admin 2: 08128905020
- Layanan website jasa presentasi: https://tokopresentasi.com/