12 Tips Pemilihan Warna dalam Desain Infografis – Warna merupakan salah satu komponen penting yang harus ada pada sebuah desain, termasuk desain infografis. Namun, dalam memilih warna untuk desain infografis tidak bisa sembarangan. Kombinasi warna yang selaras tentu dapat mendukung visualisasi dan pesan yang akan disampaikan di dalamnya. Dalam infografis, selain pesan yang disampaikan harus jelas, warna dan desain juga harus seimbang supaya nyaman dilihat oleh audiens.

Sebelum memasuki ke inti pembahasan, kami memiliki beberapa rekomendasi Desain Infografis yang bisa Anda gunakan sebagai referensi dan sesuai dengan kebutuhan. Ingin membuat desain infografis yang menarik seperti ini? Hubungi tokopresentasi.com sekarang juga.

12 Tips Pemilihan Warna dalam Desain Infografis

Pemilihan warna yang tepat dalam desain infografis sangat penting untuk memastikan informasi tersampaikan dengan jelas dan menarik perhatian. Berikut adalah 10 tips untuk memilih warna yang efektif dalam desain infografis:

1. Pahami Psikologi Warna

Setiap warna memiliki asosiasi emosional tertentu. Misalnya, hijau sering dikaitkan dengan alam dan kesehatan, sementara merah bisa menimbulkan perasaan urgensi atau peringatan. Pilih warna yang mendukung pesan utama infografis Anda.

2. Gunakan Palet Warna Terbatas

Hindari penggunaan terlalu banyak warna dalam satu infografis. Pilih palet warna yang terbatas, sekitar 3 hingga 5 warna utama, untuk menjaga desain tetap rapi dan tidak membingungkan.

3. Pertimbangkan Kontras

Pastikan ada cukup kontras antara teks dan latar belakang agar informasi mudah dibaca. Misalnya, teks putih pada latar belakang gelap atau teks hitam pada latar belakang terang sangat ideal.

4. Gunakan Warna untuk Membedakan Data

Gunakan warna berbeda untuk membedakan berbagai jenis data atau kategori dalam infografis. Ini membantu audiens mengidentifikasi dan membandingkan informasi dengan lebih mudah.

5. Sesuaikan Warna dengan Audiens

Pilih warna yang sesuai dengan target audiens Anda. Misalnya, warna cerah dan dinamis mungkin lebih cocok untuk infografis yang ditujukan bagi anak muda, sementara warna yang lebih lembut mungkin lebih sesuai untuk audiens yang lebih tua atau profesional.

6. Uji Warna pada Layar dan Cetakan

Warna bisa terlihat berbeda pada layar dan saat dicetak. Pastikan untuk menguji warna dalam kedua format ini agar infografis tetap menarik dan terbaca dalam berbagai media.

7. Gunakan Warna Netral untuk Latar Belakang

Latar belakang yang netral, seperti putih, abu-abu, atau warna pastel lembut, dapat membuat elemen utama infografis lebih menonjol tanpa mengalihkan perhatian dari konten utama.

8. Manfaatkan Warna untuk Menciptakan Fokus

Gunakan warna cerah atau mencolok pada elemen-elemen penting untuk menarik perhatian. Misalnya, gunakan warna merah atau oranye pada angka penting atau titik data utama.

9. Pastikan Keterbacaan dengan Kombinasi Warna yang Tepat

Beberapa kombinasi warna mungkin sulit dibaca, seperti teks merah pada latar belakang hijau. Pastikan kombinasi warna yang Anda pilih memudahkan pembacaan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan.

10. Tetap Konsisten dengan Gaya Merek

Jika infografis merupakan bagian dari identitas visual merek, pastikan untuk menggunakan warna-warna yang konsisten dengan gaya merek Anda. Ini membantu menjaga keselarasan visual dan memperkuat pengenalan merek.

11. Sesuaikan nuansa warna dengan materi infografis

Warna mencerminkan suasana. Seperti saat jatuh cinta, banyak orang melambangkan bahwa cinta memiliki warna merah muda dan merah yang melambangkan marah atau berani. Nuansa warna untuk desain infografis hendaknya disesuaikan dengan materi infografis itu sendiri. Jangan sampai, antara materi dan warna yang digunakan tidak ada hubungannya sama sekali.

Misalnya, kamu dapat menggunakan warna hijau dan biru untuk materi infografis yang berkaitan dengan alam. Hijau melambangkan hutan atau daun, sedangkan biru melambangkan laut atau air. Keduanya adalah komponen dari alam. Namun, perlu diingat bahwa pemilihan warna yang cerah belum tentu baik dan menarik dalam penglihatan audiens. Pemilihan warna yang gelap pun belum tentu baik juga. Usahakan untuk tetap menyesuaikan warna dengan materi infografis yang ada.

12. Jangan terlalu banyak menggunakan kombinasi warna

Usahakan untuk menggunakan kombinasi warna yang tidak terlalu banyak pada infografis. Sama seperti halnya kamu membuat desain presentasi. Cukup memakai 3 sampai 4 warna dalam satu desain infografis. Sampel warna-warna tersebut dapat diambil dari logo instansi terkait atau dari tema infografis. Penggunaan warna yang terlalu banyak membuat audiens bingung tentang apa yang mereka lihat, apakah mereka ingin melihat desain atau isi pesannya.

Lain halnya jika target audiens dari infografis adalah anak-anak, mungkin mereka akan lebih memperhatikan desain infografis daripada pesan yang terkandung di dalam infografis. Kamu bisa mencari berbagai referensi kombinasi warna yang sesuai dengan nuansa tema infografis, baik di majalah maupun situs-situs internet. Itu akan memudahkanmu dalam memilih kombinasi yang tepat untuk desain infografis.

Dengan menerapkan tips pemilihan warna dalam desain infografis ini, Anda dapat membuat infografis yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga efektif dalam menyampaikan informasi kepada audiens.

Mengapa Penggunaan Warna dalam Desain Penting?

Warna adalah salah satu elemen paling mendasar dalam desain yang dapat memberikan dampak besar pada bagaimana suatu karya diterima dan dipahami oleh audiens. Warna tidak hanya mempercantik desain, tetapi juga memiliki fungsi penting dalam komunikasi visual.

1. Menyampaikan Emosi dan Pesan

Warna memiliki kekuatan untuk mengekspresikan emosi dan suasana hati. Misalnya, warna merah dapat menimbulkan perasaan semangat atau urgensi, sementara warna biru sering dikaitkan dengan ketenangan dan kepercayaan. Dalam desain, pemilihan warna yang tepat membantu menciptakan nuansa yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

2. Menarik Perhatian

Penggunaan warna yang kontras atau mencolok dapat membantu menarik perhatian audiens terhadap elemen tertentu dalam desain. Warna-warna terang dan mencolok biasanya lebih menarik perhatian dibandingkan dengan warna-warna yang lembut. Ini sangat penting dalam desain infografis atau iklan di mana Anda ingin fokus audiens tertuju pada bagian tertentu.

3. Meningkatkan Daya Ingat

Penelitian menunjukkan bahwa warna dapat meningkatkan daya ingat. Desain yang menggunakan warna secara efektif lebih mungkin diingat oleh audiens dibandingkan dengan desain yang hanya menggunakan warna netral atau monoton. Warna membantu memperkuat pesan yang disampaikan dan membuatnya lebih mudah diingat.

4. Menciptakan Hierarki Visual

Warna juga berperan dalam menciptakan hierarki visual, yang membantu audiens memahami informasi dengan lebih mudah. Penggunaan warna yang berbeda untuk memisahkan atau mengelompokkan elemen-elemen dalam desain membantu audiens mengidentifikasi bagian-bagian penting dari informasi yang disajikan.

5. Membentuk Identitas Merek

Warna adalah bagian penting dari identitas visual suatu merek. Warna-warna tertentu dapat langsung diasosiasikan dengan merek tertentu. Konsistensi dalam penggunaan warna membantu membangun pengenalan merek dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

Penggunaan warna dalam desain bukan hanya soal estetika, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan mencapai tujuan desain. Dengan memahami peran warna dan menerapkannya dengan bijak, desain Anda akan menjadi lebih kuat, menarik, dan berkesan bagi audiens.

Cobalah untuk lebih cermat dalam memilih warna untuk desain infografis, perhatikan kembali tips-tips di atas mengenai pemilihan warna yang tepat ala Tokopresentasi.


Ingin mengetahui lebih lanjut terkait layanan desain, animasi dan training kami?

Hubungi kami di: