18 Hal yang Harus Diperhatikan saat Presentasi – Pada kesempatan kali ini, tokopresentasi akan berbagi tentang 15 hal yang harus diperhatikan saat presentasi.
Banyak sekali presenter yang tidak menyadari bahwa presentasinya membuat audiens kurang tertarik dan bahkan malas untuk mendengarkan. Tak jarang terjadi, beberapa presenter terus menerus berbicara tanpa melihat perspektif dari audiensnya, atau ada pula presenter yang hanya terus membaca konten dari media yang digunakan tanpa mengevaluasi keefektifannya.
Sebelum memasuki ke inti pembahasan, kami memiliki beberapa rekomendasi Desain Presentasi yang bisa Anda gunakan sebagai referensi dan sesuai dengan kebutuhan. Ingin membuat desain presentasi yang menarik seperti ini? Hubungi tokopresentasi.com sekarang juga.
18 Hal yang Harus Diperhatikan saat Presentasi
Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan saat presentasi? Presentasi yang efektif tidak hanya bergantung pada materi yang disampaikan, tetapi juga pada cara penyampaiannya. Agar presentasi Anda berkesan dan mudah dipahami oleh audiens, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut adalah 18 hal yang perlu diperhatikan saat presentasi yang bisa membantu Anda memberikan presentasi yang sukses.
1. Persiapan yang Matang
Sebelum memulai presentasi, pastikan Anda sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Mulai dari materi, alat peraga, hingga teknis presentasi seperti proyektor dan suara. Persiapan yang matang akan mengurangi risiko terjadinya kesalahan teknis dan membuat Anda lebih percaya diri.
2. Kenali Audiens Anda
Mengetahui siapa audiens Anda sangat penting. Dengan memahami latar belakang, kebutuhan, dan harapan audiens, Anda bisa menyesuaikan konten dan cara penyampaian agar lebih relevan dan menarik bagi mereka.
3. Buka dengan Kesan yang Kuat
Kalimat pembuka adalah kunci untuk menarik perhatian audiens. Mulailah dengan cerita, pertanyaan, atau fakta menarik yang relevan dengan topik Anda. Hal ini akan membuat audiens lebih tertarik dan terlibat sejak awal.
4. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana
Hindari penggunaan jargon atau istilah teknis yang mungkin tidak dipahami oleh semua audiens. Gunakan bahasa yang mudah dipahami agar pesan Anda tersampaikan dengan baik.
5. Susun Materi dengan Struktur yang Jelas
Pastikan presentasi Anda memiliki alur yang logis. Mulai dari pengenalan, pembahasan inti, hingga kesimpulan. Struktur yang jelas akan memudahkan audiens dalam mengikuti dan memahami materi yang disampaikan.
6. Gunakan Visual yang Menarik
Slide presentasi sebaiknya tidak penuh dengan teks. Gunakan gambar, grafik, atau diagram untuk memperkuat poin-poin penting. Visual yang menarik dapat membantu audiens lebih mudah mengingat informasi.
7. Berlatih dengan Tekun
Latihan adalah kunci keberhasilan presentasi. Berlatihlah beberapa kali sebelum hari H agar Anda lebih familiar dengan materi dan waktu penyampaian. Anda juga bisa meminta feedback dari teman atau kolega.
8. Atur Waktu dengan Baik
Waktu presentasi harus dikelola dengan baik. Jangan terlalu lama atau terlalu singkat. Pastikan setiap bagian dari presentasi Anda mendapatkan porsi waktu yang sesuai.
9. Perhatikan Intonasi dan Volume Suara
Cara Anda berbicara sangat mempengaruhi perhatian audiens. Gunakan intonasi yang variatif dan pastikan volume suara Anda cukup keras untuk didengar oleh semua audiens, namun tetap nyaman.
10. Lakukan Kontak Mata
Membuat kontak mata dengan audiens menunjukkan kepercayaan diri dan keseriusan Anda. Kontak mata juga membantu Anda membangun hubungan yang lebih baik dengan audiens.
11. Gunakan Gestur yang Tepat
Gesture adalah bahasa tubuh yang mendukung untuk menyampaikan sebuah pesan. Karena terbukti ampuh, kadang presenter merencanakan gesture untuk beberapa poin pesannya. Namun pada beberapa kasus, gesture yang direncanakan malah membuat berantakan, karena terkesan dipaksakan. Oleh karena itu, dibutuhkan sikap fleksibel agar presentasi yang diberikan terkesan mengalir dan tidak dipaksakan.
Seringkali, gesture yang tak terencanakan malah membuat cair dan berhasil. Untuk itu, pada saat merencanakan gesture presentasi sebaiknya diiringi dengan plan cadangan dan presenter perlu bersikap fleksibel agar presentasi tidak terkesan dipaksakan.
Gestur atau bahasa tubuh sangat penting dalam presentasi. Gunakan gerakan tangan yang natural untuk mempertegas poin yang Anda sampaikan, namun hindari gerakan yang berlebihan.
12. Ajak Audiens Berinteraksi
Libatkan audiens dalam presentasi Anda dengan mengajukan pertanyaan, meminta pendapat, atau memberikan kesempatan untuk bertanya. Interaksi ini dapat membuat presentasi Anda lebih hidup dan dinamis.
13. Hindari Membaca Slide Secara Langsung
Seringkali kita menemukan presenter yang hanya terpaku pada teks di dalam slide nya. Akibatnya, presenter hanya menyampaikan apa yang sudah tertulis di dalam slide presentasi dan audiens sudah membaca apa yang presenter akan jelaskan tanpa ada informasi tambahan secara verbal. Dengan metode presentasi seperti ini, audiens akan sepenuhnya merasa bosan dan kehilangan ketertarikan kepada materi yang disampaikan.
Oleh karena itu, sebagai presenter, jangan sampai terpaku dengan slide dan bacaannya, tapi ciptakanlah interaksi dari setiap slide. Bisa dengan berbentuk pertanyaan, atau sekedar memastikan efektifitas dari gesture audiens. Presenter yang baik akan sadar ketika audiensnya sudah mulai suntuk dan mampu melakukan improvisasi untuk.
Membaca slide secara langsung membuat presentasi Anda terasa monoton dan kurang menarik. Sebaiknya, jelaskan poin-poin di slide dengan kata-kata Anda sendiri.
14. Siapkan Materi Cadangan
Hal yang perlu diperhatikan saat presentasi adalah selalu siapkan materi cadangan jika ada hal-hal yang tidak berjalan sesuai rencana, seperti masalah teknis atau keterbatasan waktu. Materi cadangan ini bisa membantu Anda tetap tenang dan profesional.
15. Akhiri dengan Kesan yang Kuat
Penutupan presentasi sebaiknya memberikan kesan yang kuat pada audiens. Anda bisa mengakhiri dengan kesimpulan yang jelas, kutipan inspiratif, atau ajakan untuk bertindak. Pastikan audiens meninggalkan ruangan dengan pemahaman yang baik tentang topik yang Anda sampaikan.
16. Mengatakan ‘maaf’ kepada audience
Hal yang tidak boleh dilakukan saat presentasi adalah meminta maaf secara terus-terusan kepada audience. Meminta maaf karena sadar presenter membuat kesalahan itu sudah wajib, mengingat profesionalitas akan terlihat dari sikap ini. Tapi, jangan pernah katakan maaf ketika presenter terlihat tidak kompeten atau hanya ingin terlihat ramah oleh audience. Ketika deg-degan, atau kurang persiapan adalah haram untuk mengatakan maaf. Audience tidak bisa mendeteksi rasa gugup kita, oleh karena itu, bersikaplah natural dan lanjutkanlah presentasi yang anda lakukan.
17. Mengubah PowerPoint menjadi PowerSentence
Ada kaitannya dengan poin nomor 13, yakni dimana presenter terpaku untuk terus membaca kalimat-kalimat di dalam slide presentasi. Hal ini dikarenakan presenter menggunakan media seperti powerpoint, prezi, sway dan lainnya dengan menuliskan kalimat-kalimat yang panjang dibanding dengan poin yang ditampilkan secara simpel dan efektif.
Jangan mengubah PowerPoint menjadi PowerSentence, karena itu sudah merubah hakikatnya powerpoint yang berguna untuk menyampaikan poin-poin presentasi kita secara efektif.
Jadi perhatikan kalimat di slide yang digunakan, sangat tidak dianjurkan untuk menaruh kalimat-kalimat yang panjang karena sudah pasti membunuh ketertarikan dan rasa penasaran audiens terhadap presentasi yang disampaikan.
18. Bergumam “Uh”, “Ah”, “Hmmm”, “Mmmm”
Pada saat anda ngeblank, gugup, ragu-ragu, atau bingung, sangat manusiawi ketika presenter mengganti jeda dengan gumam ‘ah’ atau ‘uh’. Tentunya ini adala kesalahan dalam presentasi jika terlalu sering disampaikan oleh presenter. Ironisnya lagi, banyak presenter yang tak menyadari mereka bergumam seperti ini. Mulailah untuk menyadari ini dan mengganti setiap jeda dengan menarik nafas panjang. Tahan napas ini dan coba tenangkan dan melanjutkan presentasinya dengan tenang.
Sedikit tips dari tokopresentasi.com bagi presenter yang tidak sadar menggunakan filler “ah” ,“uh” dsb, sebaiknya presenter melakukan presentasi sambil menggunakan recorder. Pada saat selesai latihan presentasi, presenter dapat mengevaluasi hasil rekaman latihannya dan memperbaiki apa yang sekiranya kurang dikuasai di latihan berikutnya.
Dengan memperhatikan hal yang harus diperhatikan saat presentasi di atas, Anda akan lebih siap dan percaya diri dalam memberikan presentasi yang tidak hanya informatif, tetapi juga menarik dan berkesan bagi audiens.
Ingin mengetahui lebih lanjut terkait layanan desain, animasi dan training kami?
Hubungi kami di:
- Email: info@tokopresentasi.com
- Admin 1: 08119350504
- Admin 2: 08128905020
- Layanan website jasa presentasi: https://tokopresentasi.com/