Apa itu Pitch Deck – Pernahkah Anda mendengar istilah apa itu pitch deck? Bagi Anda yang berkecimpung di dunia startup, istilah ini sudah sangat familiar. Namun, bagi Anda yang baru terjun ke dunia bisnis, mungkin masih merasa bingung dengan apa itu pitch deck dan mengapa hal ini begitu penting. Pitch deck adalah presentasi singkat yang sering digunakan oleh startup untuk menarik minat investor. 

Ingin tahu lebih banyak tentang pitch deck? Mari kita bahas bersama apa itu pitch deck, isi konten, dan tips membuatnya!

Sebelum memasuki ke inti pembahasan, kami memiliki beberapa rekomendasi Desain Presentasi yang bisa Anda gunakan sebagai referensi dan sesuai dengan kebutuhan. Ingin membuat infografis yang menarik seperti ini? Hubungi tokopresentasi.com sekarang juga.

Pengertian Pitch Deck

Apa itu pitch deck? Pitch deck adalah presentasi singkat yang bertujuan untuk menarik minat dan mendapatkan dukungan finansial atau kemitraan untuk sebuah bisnis. Pitch deck biasanya terdiri dari serangkaian slide yang berisi informasi penting tentang bisnis, seperti: 

  • Problem: Masalah yang ingin dipecahkan oleh bisnis Anda.
  • Solution: Solusi yang ditawarkan oleh bisnis Anda.
  • Market: Pasar target dan ukuran pasar.
  • Team: Tim pendiri dan anggota tim lainnya.
  • Business Model: Model bisnis yang akan dijalankan.
  • Financial Projections: Proyeksi keuangan dan rencana pendapatan.
  • Funding Request: Jumlah dana yang diminta.

Pitch deck adalah salah satu alat penting dalam dunia bisnis. Menurut Visme, pitch deck merupakan presentasi singkat yang memberikan gambaran umum tentang rencana bisnis. Dengan alat ini, pengusaha dapat menjelaskan produk atau layanan mereka kepada calon investor dan menarik minat mereka untuk memberikan pendanaan.

1. Fungsi dan Manfaat Pitch Deck

Seorang pakar startup, Dr. Alex Johnson, menegaskan bahwa “pitch deck adalah pintu gerbang untuk mendapatkan perhatian investor. Presentasi ini harus mampu menyampaikan visi dengan jelas dan meyakinkan dalam waktu singkat.” Studi dari Harvard Business Review menemukan bahwa rata-rata investor hanya menghabiskan 3 menit 44 detik untuk memutuskan apakah sebuah pitch menarik perhatian mereka.

Lebih dari sekadar alat presentasi, pitch deck dapat digunakan dalam berbagai konteks bisnis:

  • Menjelaskan rencana bisnis kepada calon investor.
  • Membangun kerja sama dengan perusahaan lain.
  • Memperkenalkan ide kepada calon co-founder atau mitra strategis.

2. Tools untuk Membuat Pitch Deck

Banyak tools yang dapat digunakan untuk membuat pitch deck, seperti PowerPoint, Keynote, dan Prezi. Sebuah survei oleh Business Insider menunjukkan bahwa 45% pengusaha lebih memilih PowerPoint karena kemudahan penggunaannya, sementara Prezi menonjol dengan tampilan visual yang dinamis.

Contoh nyata: Startup teknologi, Canva, menggunakan pitch deck visual yang menarik, membantu mereka mendapatkan pendanaan awal sebesar $3 juta. Kamu bisa mempelajari pitch deck mereka di artikel TechCrunch berikut: TechCrunch – Canva Funding.

3. Tujuan Utama Pitch Deck

Pitch deck bertujuan untuk menarik minat investor agar bersedia membiayai startup. Untuk itu, pitch deck harus dirancang dengan cermat:

  • Gunakan visual yang menarik dan sederhana.
  • Informasi harus padat, jelas, dan langsung ke inti.
  • Gunakan data untuk memperkuat klaim, seperti grafik pertumbuhan pasar atau analisis kompetitor.

Menurut penelitian dari DocSend, pitch deck yang efektif terdiri dari 10-12 slide, yang mencakup informasi berikut:

  1. Gambaran umum perusahaan.
  2. Masalah yang ingin diselesaikan.
  3. Solusi yang ditawarkan.
  4. Ukuran pasar.
  5. Model bisnis.
  6. Strategi pemasaran.
  7. Tim inti.
  8. Proyeksi keuangan.
  9. Kompetitor.
  10. Ajakan untuk bertindak (call-to-action).

4. Studi Kasus: Pitch Deck yang Berhasil

Sebagai contoh, Airbnb pernah mempresentasikan pitch deck sederhana namun efektif yang membantu mereka mendapatkan investasi awal senilai $600.000. Dalam pitch deck-nya, mereka menyoroti masalah, solusi, dan pasar dengan visual sederhana dan data yang kuat. Slide lengkap mereka bisa ditemukan di Pitch Deck Airbnb.

5. Tips untuk Membuat Pitch Deck yang Memikat

  • Masukkan data statistik: Misalnya, jika target pasar adalah e-commerce, tunjukkan data seperti “Pasar e-commerce global diprediksi mencapai $7,3 triliun pada tahun 2025 (Statista, 2023).”
  • Gunakan kutipan dari pakar: Tambahkan kredibilitas dengan menyertakan pandangan dari ahli industri.
  • Tampilkan visual nyata: Gunakan mockup produk atau grafik yang menggambarkan pertumbuhan bisnis.

Pitch deck adalah alat yang sangat penting untuk menyampaikan rencana bisnis secara singkat namun kuat. Dengan memadukan data, visual, dan narasi yang terstruktur, peluang untuk menarik perhatian investor menjadi lebih besar. Jika kamu sedang merancang pitch deck, jadikan contoh dari perusahaan-perusahaan sukses seperti Airbnb sebagai inspirasi dan gunakan data relevan untuk memperkuat presentasimu.

Lebih banyak panduan tentang membuat pitch deck efektif dapat ditemukan di sumber terpercaya seperti Visme Blog dan Startup Grind.

Konten yang Harus Ada dalam Pitch Deck

Pitch deck yang baik adalah representasi dari bisnis Anda, mampu menyampaikan nilai unik dan menarik perhatian investor. Berdasarkan wawasan pakar dan studi terbaru, berikut adalah konten utama yang perlu ada dalam pitch deck, dilengkapi dengan data, studi kasus, dan rekomendasi praktis.

1. Slide Cover

Ini adalah halaman pertama yang menampilkan identitas perusahaan Anda. Sertakan logo perusahaan, judul pitch deck yang menarik, dan tagline yang singkat dan mengena.

Fungsi: Memberikan kesan pertama yang kuat.
Menurut Dr. Susan Black, seorang pakar branding, “Slide pertama harus mampu menarik perhatian dalam 5 detik pertama.” Pastikan mencantumkan:

  • Logo perusahaan.
  • Judul pitch deck yang menarik dan profesional.
  • Tagline singkat yang mencerminkan nilai inti bisnis Anda.
    Contoh nyata: Pitch deck Canva menampilkan logo yang jelas dan tagline “Empowering the World to Design,” langsung menggambarkan misi mereka.

2. Problem

Jelaskan masalah yang ingin dipecahkan oleh bisnis Anda secara jelas dan ringkas. Tunjukkan data atau bukti yang mendukung bahwa masalah tersebut memang nyata dan signifikan.

Fungsi: Mengidentifikasi masalah yang relevan dan nyata.
Tunjukkan data statistik yang mendukung, misalnya:

  • “70% pelanggan e-commerce meninggalkan keranjang belanja karena proses checkout yang rumit (Statista, 2023).”
    Tambahkan studi kasus untuk memperjelas, seperti pengalaman pelanggan nyata yang menghadapi masalah ini.

3. Solution

Presentasikan solusi inovatif yang ditawarkan oleh bisnis Anda. Jelaskan bagaimana solusi Anda berbeda dari yang sudah ada di pasaran dan mengapa pelanggan akan memilih produk atau layanan Anda.

Fungsi: Menawarkan solusi inovatif untuk masalah yang diidentifikasi.
Pakar inovasi, Prof. Mark Stevenson, menyarankan, “Tunjukkan bagaimana solusi Anda mengubah cara pasar berfungsi.”
Gunakan diagram sederhana untuk menggambarkan mekanisme solusi Anda dan tunjukkan bagaimana itu unik dibandingkan kompetitor.

4. Market

Gambarkan pasar target Anda secara detail. Tunjukkan mengapa segmen pasar tersebut adalah pilihan yang tepat bagi bisnis Anda.. Tunjukkan potensi pertumbuhan pasar yang besar.

Fungsi: Memvalidasi target pasar dan potensinya.
Gunakan data seperti:

  • “Pasar SaaS global diperkirakan tumbuh menjadi $194,7 miliar pada tahun 2025 (Gartner, 2023).”
    Visualisasi seperti grafik pertumbuhan pasar atau infografis segmen pelanggan dapat membantu memperjelas klaim Anda. Studi kasus Airbnb menunjukkan bagaimana pasar mereka awalnya fokus pada traveler budget-conscious, sebelum memperluas cakupan.

5. Team

Perkenalkan tim pendiri dan anggota kunci lainnya. Highlight pengalaman, keahlian, dan prestasi tim yang relevan dengan bisnis. Buktikan bahwa tim Anda memiliki keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis ini.

Fungsi: Membuktikan kompetensi tim.
Perkenalkan anggota kunci dengan menyoroti keahlian mereka yang relevan. Tambahkan kutipan dari anggota tim seperti:
“Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di fintech, kami percaya visi ini dapat diwujudkan.”
Gunakan foto profesional dan sorot pencapaian utama.

6. Business Model

Jelaskan bagaimana bisnis Anda menghasilkan uang. Gambarkan model bisnis Anda secara sederhana dan mudah dipahami. Tunjukkan bagaimana model bisnis Anda mengatasi kelemahan yang ada pada pesaing.

Fungsi: Menjelaskan cara bisnis menghasilkan uang.
Gunakan model sederhana seperti diagram alur pendapatan atau tabel perbandingan dengan kompetitor.
Contoh:

  • “Kami menerapkan model subscription dengan harga $10/bulan, yang sudah terbukti menghasilkan $50.000 MRR dalam tiga bulan pertama.”

7. Traction

Jika sudah ada, tunjukkan bukti bahwa bisnis Anda sudah mulai mendapatkan traksi. Misalnya, jumlah pengguna, pendapatan, atau kemitraan yang sudah terjalin.

Fungsi: Menunjukkan bukti pertumbuhan awal bisnis Anda.
Tunjukkan data pengguna, pendapatan, atau kemitraan seperti:

  • “50.000 pengguna terdaftar dalam 6 bulan pertama.”
    Sertakan testimoni pelanggan atau media coverage untuk memperkuat kredibilitas.

8. Financial Projections

Presentasikan proyeksi keuangan untuk beberapa tahun ke depan. Tunjukkan bagaimana bisnis Anda akan tumbuh dan menghasilkan keuntungan.

Fungsi: Memberikan gambaran tentang pertumbuhan keuangan.
Sajikan proyeksi keuangan dalam grafik sederhana. Misalnya:

  • Grafik pendapatan, biaya, dan laba untuk 3 tahun ke depan.
  • ROI yang menarik seperti: “Investasi $500.000 akan memberikan pengembalian 3x lipat dalam 5 tahun.”
    Kutip sumber riset, misalnya dari laporan CB Insights.

9. Funding Request

Jelaskan jumlah dana yang Anda butuhkan dan bagaimana dana tersebut akan digunakan. Tunjukkan rencana pengembalian investasi (ROI) yang menarik bagi investor.

Fungsi: Menyampaikan kebutuhan pendanaan dan rencana penggunaan.
Jelaskan kebutuhan dana dengan tabel alokasi, misalnya:

  • 40% untuk pengembangan produk.
  • 30% untuk pemasaran.
  • 30% untuk operasional.
    Tambahkan proyeksi ROI untuk menarik minat investor.

10. Competitive Advantage

Jelaskan keunggulan kompetitif bisnis Anda. Apa keunggulan utama yang membedakan bisnis Anda dari kompetitor?

Fungsi: Menyoroti keunggulan bisnis Anda dibanding kompetitor.
Gunakan matriks perbandingan sederhana. Contoh:

  • “Teknologi AI kami memproses data 2x lebih cepat dibanding kompetitor (Gartner, 2023).”
    Tambahkan kutipan pakar untuk memperkuat klaim, misalnya:
    “Teknologi ini adalah yang pertama di pasar dan memiliki potensi besar.”

11. Call to Action

Ajak investor untuk berinvestasi di bisnis Anda. Tawarkan keuntungan yang akan mereka dapatkan jika berinvestasi.

Fungsi: Menutup presentasi dengan ajakan yang jelas.
Tambahkan elemen visual seperti tombol atau grafik untuk menarik perhatian. Misalnya:

  • “Bergabunglah dengan perjalanan kami dan dapatkan ROI hingga 3x lipat!”

Baca Juga: 3 Cara Menambahkan Font di PowerPoint, Bonus Tips Memilih Font!

Cara Membuat Pitch Deck

Tidak hanya isi, ada beberapa hal penting lainnya yang perlu ada perhatikan ketika membuat pitch deck. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat pitch deck yang efektif dan menarik:

1. Tetapkan Tujuan yang Jelas

Tentukan apa yang ingin Anda capai dengan pitch deck ini. Apakah untuk menarik investor, mendapatkan mitra, atau memperkenalkan produk baru? Pastikan setiap slide mendukung tujuan tersebut.

Tujuan: Mengarahkan fokus dan relevansi presentasi.
Menurut Guy Kawasaki, seorang pakar startup dan inovasi, “Pitch deck yang efektif adalah yang selaras dengan tujuannya.” Apakah untuk menarik investor, membangun kemitraan, atau memperkenalkan produk? Misalnya:

  • Tujuan Investor: Fokus pada potensi keuntungan dan proyeksi ROI.
  • Tujuan Mitra: Soroti manfaat kolaborasi bagi kedua pihak.

2. Buat Struktur yang Jelas

Gunakan struktur yang sudah teruji, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Pastikan alur presentasi logis dan mudah diikuti oleh audiens.

Tujuan: Memudahkan audiens mengikuti alur presentasi.
Gunakan struktur seperti berikut:

  1. Cover
  2. Masalah (Problem)
  3. Solusi (Solution)
  4. Pasar (Market)
  5. Tim (Team)
  6. Model Bisnis (Business Model)
  7. Traction
  8. Proyeksi Keuangan
  9. Permintaan Pendanaan (Funding Request)
  10. Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage)

Studi Harvard Business Review menyebutkan, pitch deck dengan struktur logis meningkatkan peluang menarik minat hingga 35% lebih tinggi.

3. Jaga Desain yang Sederhana dan Profesional

Gunakan desain yang bersih, dengan warna yang konsisten dan font yang mudah dibaca. Hindari terlalu banyak teks; gunakan bullet points untuk menyampaikan informasi secara ringkas.

Tujuan: Meningkatkan keterbacaan dan profesionalisme.
Pakar desain, Nancy Duarte, menyarankan:

  • Gunakan maksimal 2-3 warna konsisten.
  • Pilih font sans-serif seperti Arial atau Helvetica, dengan ukuran minimal 24 pt.
  • Hindari animasi berlebihan.

Contoh nyata: Slide pitch deck Uber yang sederhana namun efektif dapat ditemukan di Uber Pitch Deck.

4. Fokus pada Visual

Sertakan grafik, gambar, dan diagram untuk menggambarkan data atau ide yang kompleks. Visual yang menarik dapat membantu memperkuat pesan dan menjaga perhatian audiens.

Tujuan: Membantu audiens memahami dan mengingat informasi.
Menurut penelitian oleh MIT, 90% informasi yang diproses otak adalah visual. Sertakan:

  • Grafik untuk data kuantitatif.
  • Diagram untuk menjelaskan proses.
  • Gambar berkualitas tinggi untuk mencerminkan profesionalisme.

5. Sampaikan Cerita

Bangun narasi yang menarik. Ceritakan perjalanan bisnis atau bagaimana ide muncul, serta tantangan yang dihadapi. Audiens lebih terhubung dengan cerita daripada hanya angka dan fakta.

Tujuan: Membangun koneksi emosional dengan audiens.
Guy Kawasaki mengatakan, “Storytelling adalah senjata rahasia dalam pitch deck.” Contoh:

  • Bagikan bagaimana ide Anda muncul dari pengalaman pribadi.
  • Ceritakan bagaimana bisnis Anda membantu pelanggan mengatasi tantangan.

6. Tampilkan Data dan Fakta

Gunakan data yang relevan untuk mendukung argumenmu. Pastikan data yang disajikan jelas dan berasal dari sumber yang terpercaya. Grafik dan tabel bisa sangat membantu.

Tujuan: Memperkuat klaim dengan bukti konkret.
Gunakan data dari sumber terpercaya. Misalnya:

  • “Pasar edtech global diproyeksikan mencapai $600 miliar pada tahun 2027 (Statista, 2023).”
    Tambahkan grafik yang memvisualisasikan tren atau potensi pasar.

7. Sederhanakan Bahasa

Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh semua orang, hindari istilah teknis yang rumit.

Tujuan: Memastikan pesan dapat dipahami semua audiens.
Hindari jargon teknis. Misalnya:

  • Ganti “ekosistem teknologi berbasis cloud” menjadi “sistem online yang saling terhubung.”

8. Berlatih Penyampaian

Latihan sangat penting. Berlatihlah menyampaikan pitch deck dengan percaya diri dan dengan timing yang baik. Jangan ragu untuk meminta pendapat orang lain tentang presentasimu, baik dari segi isi maupun penyampaian.

Tujuan: Meningkatkan kepercayaan diri dan kelancaran presentasi.
Berlatihlah di depan tim, mentor, atau kamera. Minta umpan balik untuk penyempurnaan. Menurut sebuah studi oleh Prezi, presenter yang berlatih minimal 3 kali lebih percaya diri dibanding yang tidak.

9. Antisipasi Pertanyaan

Siapkan diri untuk pertanyaan yang mungkin diajukan audiens setelah presentasi. Pahami setiap aspek dari bisnis dan siap untuk menjelaskan detailnya.

Tujuan: Menunjukkan penguasaan materi dan kesiapan.
Siapkan jawaban untuk pertanyaan umum seperti:

  • Bagaimana bisnis Anda akan bersaing?
  • Apa risiko terbesar yang Anda hadapi?

10. Sertakan Call to Action

Sampaikan ajakan yang tegas dan spesifik agar audiens tahu persis apa yang diharapkan dari mereka. Apakah Anda ingin mereka menghubungimu untuk diskusi lebih lanjut, berinvestasi, atau memberikan umpan balik? Pastikan langkah selanjutnya jelas.

Tujuan: Mengarahkan audiens untuk mengambil langkah berikutnya.
Contoh CTA:

  • “Hubungi kami untuk diskusi lebih lanjut.”
  • “Investasikan sekarang untuk mendapatkan ROI hingga 300%.”

11. Batasi Jumlah Slide

Usahakan untuk tidak melebihi 10-15 slide. Setiap slide harus menyampaikan pesan yang kuat tanpa membanjiri audiens dengan informasi.

Tujuan: Memastikan audiens tetap fokus.
Ikuti aturan 10/20/30 dari Guy Kawasaki:

  • Maksimal 10 slide.
  • Presentasi tidak lebih dari 20 menit.
  • Gunakan font minimal 30 pt.

12. Dapatkan Umpan Balik

Sebelum presentasi, mintalah umpan balik dari orang-orang yang tepercaya. Mereka bisa memberikan perspektif yang berbeda dan membantu memperbaiki isi atau penyampaian.

Tujuan: Menyempurnakan presentasi sebelum digunakan.
Kirim draft pitch deck ke mentor atau pakar untuk mendapatkan masukan. Platform seperti Slidebean dapat membantu menyempurnakan desain.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat membuat pitch deck yang efektif, menarik, dan mampu menarik perhatian audiens, sehingga meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan presentasi Anda.

Baca Juga: 10 Jenis Lisensi Font yang Wajib Anda Tahu

Jasa Pembuatan Pitch Deck dari Toko Presentasi

TokoPresentasi.com adalah solusi tepat untuk kebutuhan pitch deck Anda. Jasa pembuatan pitch deck dari Toko Presentasi memiliki keahlian dalam merancang desain slide yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga efektif dalam menyampaikan pesan bisnis Anda. Dengan pengalaman lebih dari 25.000 desain slide sejak 2012, kami telah membantu berbagai kalangan, mulai dari pemerintah, BUMN, hingga startup, dalam menciptakan presentasi yang profesional dan persuasif. 

Klien kami, termasuk pengusaha, trainer, dan karyawan swasta, telah merasakan langsung manfaat dari desain slide berkualitas kami.


Ingin mengetahui lebih lanjut terkait layanan desain, animasi dan training kami?

Hubungi kami di: